Setelah lulus kuliah, Anda sebagai fresh graduate pasti mengalami tekanan realita mencari pekerjaan yang tidak sesuai ekspektasi, sampai merasa bingung mau masuk di dunia kerja HRD mulai dari mana? Persaingan ketat, keterbatasan pengalaman, dan tuntutan perusahaan membuat Anda merasa belum cukup siap. Kondisi ini cukup wajar, tetapi bisa diantisipasi dengan langkah yang cermat sejak awal.
Asal Anda tahu, sebenarnya profesi HRD itu pekerjaan dengan peluang karir terbuka lebar. Karena hampir semua perusahaan membutuhkan divisi Human Resource. Agar peluang lolos Anda 100% jadi karyawan HR di perusahaan, salah satu caranya ikutilah sertifikasi HRD untuk fresh graduate.
Keuntungan sertifikasi HRD untuk fresh graduate, dapat membantu Anda membangun dasar kompetensi dan profesionalisme yang diharuskan bagi pekerja di bidang MSDM. Sekalipun Anda belum memiliki long-life pengalaman, lulusan baru seperti Anda tetap bisa unggul secara kompetitif dan tampil meyakinkan di hadapan perekrut.
Memulai dengan mengambil langkah sertifikasi HRD untuk fresh graduate jadi investasi panjang yang tidak hanya berguna di awal karir, tapi saat Anda naik level ke jenjang berikutnya. Kalau begitu, segera siapkan diri Anda dan simak tips selengkapnya dalam artikel berikut.
Syarat Jadi HR Staff bagi Fresh Graduate
Memulai posisi sebagai staff HR bagi lulusan baru, dianggap pilihan tepat sebelum next step ke karir spesialis atau level manajerial kelak. Meskipun HR level officer, tetap ada tantangan, syarat, dan usaha yang harus dipenuhi, baik saat perusahaan menerima fresh graduate ataupun kandidat dengan pengalaman magang.
Berikut poin-poin penting yang perlu Anda siapkan:
1. Dokumen Administrasi Lengkap
Ketika melamar jadi staff HRD, perhatikan syarat administrasi wajib untuk dikumpulkan. Penuhi segala dokumennya agar lolos seleksi screening awal. Buat CV yang on-point, sertakan transkrip nilai/ijazah, sertifikat kegiatan terkait pengelolaan SDM, sampai portofolio pengalaman magang, pelatihan, atau organisasi yang relevan.
Kelengkapan seluruh dokumen memberi gambaran bahwa Anda siap memasuki dunia kerja. Ingat susun rapi semua dokumen dan cantumkan hal-hal yang terkait saja.
2. Penguasaan Dasar Ilmu HR
HR staff identik dengan pekerjaan administratif yang membutuhkan ketelitian, keteraturan, dan pemahaman dasar mengenai manusia serta organisasi. Nah, lulusan psikologi, manajemen, hukum seharusnya bisa memanfaatkan bekal kuliahnya dalam memahami ilmu dasar-dasar HR.
Contohnya, seperti di ilmu psikologi yang belajar mengenai alat ukur psikologis untuk proses rekrutmen dan seleksi. Sementara manajemen mendalami cara menyusun efektivitas strategi dan pengelolaan tim perusahaan. Kemudian lulusan hukum yang terbiasa memahami regulasi akan lebih siap dalam menyusun kontrak kerja, memastikan kepatuhan perusahaan, serta menghindari pelanggaran hak karyawan.
Selain itu, penguasaan aplikasi perkantoran dan organizer menjadi syarat guna mengolah data, membuat laporan, hingga menyusun dokumen karyawan. Jika penguasaan ini dikuasai sejak awal, peluang menjadi HRD kompetitif akan semakin terbuka.
3. Keterampilan Soft Skill
Selain kemampuan teknis, HR staff juga harus memiliki basic soft skills yang kuat. Keterampilan seperti problem solving, manajemen waktu, berpikir kritis, dan teamwork sangat penting dalam mendukung tugas HR sehari-hari. Soft skills ini membantu Anda lebih mudah beradaptasi, apalagi saat menghadapi dinamika karyawan dengan latar belakang berbeda nantinya.
4. Pengalaman Organisasi atau Magang
Walau fresh graduate sering kali belum punya banyak pengalaman kerja formal, pengalaman aktif di organisasi kampus atau magang bisa menjadi nilai tambah besar. Kegiatan tersebut melatih kepemimpinan, koordinasi tim, dan komunikasi antar anggota, yang semuanya relevan dengan pekerjaan HR. Banyak perusahaan menilai pengalaman organisasi setara dengan miniatur dunia kerja karena mengasah tanggung jawab dan keterampilan interpersonal.
5. Sertifikasi Staff HRD
Jika Anda ingin memperbesar peluang keterima kerja posisi HR officer, melengkapi persyaratan dengan menyertakan kepemilikan kompetensi dari keikutsertaan dalam sertifikasi staff HRD bisa jadi pembeda yang membuat Anda lebih menonjol.
Kenyataannya, perusahaan menganggap sertifikasi HR sebagai bukti konkrit bahwa Anda serius menekuni bidang HR. Dokumen ini bukan sekadar tambahan di CV, tetapi juga tanda bahwa Anda sudah memenuhi standar kompetensi yang diakui secara nasional.
Selain membantu saat seleksi administrasi, sertifikasi staff HRD juga memberi nilai tambah ketika proses wawancara. Rekruter akan lebih mudah percaya bahwa Anda bisa terlatih bertahap guna memahami alur kerja HR.
Keuntungan lain yang tidak kalah penting adalah kesempatan negosiasi gaji. Fresh graduate biasanya sulit mengajukan angka yang lebih baik karena dianggap minim pengalaman. Namun dengan bukti sertifikasi, perusahaan melihat Anda membawa skill tambahan yang jarang dimiliki kandidat lain.
Tidak hanya itu, gaji karyawan HR terbilang kompetitif dan terus meningkat seiring pengalaman, keterampilan, serta sertifikasi staff HRD yang dimiliki. Jadi, selain kesempatan berkembang, ada juga jaminan imbalan yang menjanjikan untuk kontribusi Anda di perusahaan.
Baca Juga: Sertifikasi Human Capital: Investasi Cerdas Perluas Peluang Kompetensi dan Karir
Gaji HRD Fresh Graduate
Kondisi gaji HRD fresh graduate di lapangan cukup beragam karena beragam faktor mempengaruhinya. Berdasarkan laporan JobStreet, rata-rata gaji staff HR di kisaran Rp4.480.000 hingga Rp6.910.000 per bulan, sedangkan catatan lain menyatakan bahwa posisi HR generalist pemula bisa mencapai Rp5.000.000 hingga Rp8.000.000/bulan. Angka ini menunjukkan bahwa meski bagi lulusan baru jadi HRD, Anda tetap memiliki potensi penghasilan kompetitif.
Besaran gaji tidak hanya bergantung pada posisi, tetapi juga dari lokasi kerja, skala perusahaan, dan jenis industri. Contoh, kota besar seperti Jakarta atau Surabaya biasanya menawarkan angka lebih tinggi dibandingkan daerah lain, karena biaya hidup dan tingkat persaingan juga berbeda.
Selain itu, pengaruh latar belakang pendidikan, pengalaman magang, serta kepemilikan sertifikasi HRD nasional juga menjadi faktor penting yang mampu membuat seorang kandidat lebih layak menerima penawaran gaji lebih besar.
Jika Anda pernah aktif mengikuti kegiatan organisasi, magang, atau proyek akan memiliki nilai tambah dalam proses pendapatan gaji. Mengetahui penggunaan software HR, mengelola administrasi, hingga komunikasi efektif. Serta tambahan kelengkapan sertifikasi HRD nasional, akan memperkuat posisi tawaran gaji tinggi Anda.
Range gaji HRD fresh graduate secara umum dapat dibedakan berdasarkan skala perusahaan. Pada level entry di perusahaan kecil atau menengah, gaji biasanya berkisar antara Rp 4.000.000 hingga Rp 6.500.000. Pada perusahaan besar atau multinasional di kota metropolitan, angka tersebut bisa meningkat menjadi Rp 6.000.000 hingga Rp 9.000.000, bahkan lebih, tergantung juga tanggung jawab yang diemban.
Memahami kondisi gaji dan faktor yang mempengaruhinya tentu penting. Tetapi untuk benar-benar menonjol di mata perusahaan, kepemilikan sertifikasi HRD nasional menjadi poinnya.
Sertifikasi Profesi HR Penunjang Diterima Kerja
Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwasanya sertifikasi profesi HR menjadi syarat guna memperbesar peluang Anda diterima sebagai karyawan HRD.
Fakta di lapangan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 115 Tahun 2022, tenaga kerja yang berkarir di bidang manajemen SDM diwajibkan memiliki sertifikasi kompetensi kerja. Regulasi ini menunjukkan betapa sertifikasi tidak jadi pelengkap, tetapi bentuk kewajiban yang memastikan standar kemampuan HRD Anda kredibel.
Tujuan utama dari sertifikasi profesi HR adalah mencetak tenaga kerja kompeten, produktif, dan memiliki daya saing tinggi. Sehingga, Anda dipandang lebih siap bekerja tanpa ragu akan kompetensi. Artinya, sertifikasi benar-benar menjadi kebutuhan universal.
Kenyataannya, memang jika dilihat dari jumlah tenaga kerja di Indonesia yang sudah memiliki sertifikasi kompetensi masih tergolong sangat sedikit. Hanya sekitar 5 juta orang dari >150 juta angkatan kerja. Kondisi ini memperlihatkan betapa sertifikasi profesi bisa menjadi nilai pembeda yang signifikan bagi fresh graduate.
Pada sisi lain, kesenjangan keterampilan antara lulusan baru dengan kebutuhan perusahaan juga masih tinggi. Banyak HRD menilai kandidat fresh graduate kurang siap secara praktis untuk memenuhi tuntutan pekerjaan. Saat Anda mengambil sertifikasi, sehingga terbantu menjembatani kesenjangan tersebut.
Maka dari itu, sertifikasi profesi HR yakin menjadi investasi karir jangka panjang dari nol yang bisa membantu melewati tahap administrasi, memperkuat kepercayaan saat wawancara, hingga membuka jalan menuju jenjang karir lebih cepat.
Baca Juga: PELATIHAN MANAJEMEN KINERJA SDM | 085176891722 | TERBAIK
Waktu yang Tepat Ambil Sertifikasi
Keputusan daftar sertifikasi HRD tidak bisa Anda lakukan secara asal, apalagi hanya ikut-ikutan. Perhatikan timing yang sesuai dengan kapasitas Anda. Berikut beberapa strategi pemilihan yang bisa menjadi panduan memilih waktu terbaik:
1. Menjelang Akhir Masa Kuliah
Semester akhir adalah fase ideal mulai mengambil sertifikasi. Pada tahap ini Anda tentu sudah menyelesaikan sebagian besar mata kuliah dan lebih paham arah karir yang dituju. Lalu, saat Anda sudah jadi lulusan baru, sertifikasi bisa langsung melamar kerja dengan nilai kompetensi tambahan.
2. Segera Setelah Lulus
Jika belum sempat mengambil sertifikasi saat kuliah, masa setelah wisuda juga menjadi momen penting. Fresh graduate biasanya sedang giat-giatnya mencari pekerjaan, dan daftar sertifikasi HRD saat itu bisa menjadi pembeda utama Anda di antara ratusan pelamar lain. Bukti kompetensi ini membantu mengisi celah minimnya pengalaman kerja Anda.
3. Saat Benar-Benar Siap
Perhatikan lagi kalau sertifikasi bukan sekadar gaya-gayaan atau hiasan CV. Kesiapan mental dan motivasi sangat penting, karena proses belajar membutuhkan keseriusan agar ilmu bisa benar-benar dikuasai. Hasilnya tidak berhenti pada kertas sertifikat, tetapi terlihat pada kemampuan nyata Anda saat bekerja.
4. Sesuai Budget dan Kebutuhan
Daftar sertifikasi HRD itu bentuk investasi, sehingga perlu disesuaikan dengan kemampuan finansial dan tujuan karir. Tidak semua orang harus langsung mengambil level tinggi, karena sertifikasi entry level seperti staff HR atau payroll sudah cukup untuk tahap awal. Sesuaikan perencanaan bijak Anda, agar mampu menjalani tanpa membebani keuangan.
5. Serius Menapaki Karir HR
Anda yang memang menargetkan jalur HR sebaiknya tidak menunda terlalu lama. Sertifikasi sejak awal akan mempercepat perjalanan karir, memberi pemahaman efektif, sekaligus memperluas peluang bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.
Kesimpulannya, menjadi HRD bagi fresh graduate bukanlah hal mustahil selama Anda memenuhi syarat dasar yang dibutuhkan. Meskipun, nantinya usaha Anda memulai karir HR dari nol akan mendapati tantangan dan usaha ekstra, jangan putus asa mencapai karir di bidang SDM yang sukses dan terbuka lebar. ***
Kontributor: Roudlotul Auwalina
Editor: Deny Suryo Pratama